KAJIAN TEORI
1. Teori Pariwisata.
Menurut beberapa pendapat
dari para hali-hali bahwa, pariwisata adalah sebuah sector yang perlu
dilestarikan karena dalam sebuah proses pembangunan pariwisatta memegang
peran sangat penting. Pentingnya pariwisata bagi pembangunan sebuah
Negara antara lain dapat kita lihat pendapat beberapa hali sebagai
berikut
• Menurut Sudarto, (1999),bahwa pariwisata merupakan sebuah
aktivitas yang bertangun jawab atas kondisi asli (original) alam serta
beberapa kebudayaan asli yang dimilikinya. Namun dari beberapa keunikan
tersebut maka,dapat menarik simpati para orang asing (baik itu local
maupun internasional) untuk berkunjung ke tempat tersebut guna
berbelanja dan menhabiskan beberapa waktunya di tempat tersebut. Maka
untuk itu dapat menambah pendapatan local maupun nasional
• Menurut
Blangly (1994),Pariwisata adalah sebuah motor pembangunan sebuah Negara
karena dilihat dari segi beberapa keunikannya maka menarik banyak
pengunjung yang dapat berkunjung atau berdatangan ke sebuah Negara
tersebut maka dapat mendapat menambah pendapatan perkapita Negara dan
perluhnya penjagaan dan pelestarian yang baik.
• Menurut (Getz, 1987
(IUCN/World Conservation Union 1996) bahwa Produk wisata adalah
rangkaian komponen-komponen pariwisata yang memberikan Pengalaman
perjalanan bagi wisatawan sejak ia meninggalkan rumah hingga kembali ke
rumahnya”
Komponen-komponen tersebut meliputi :
a. objek dan daya tarik wisata,
b. sarana dan prasarana transportasi,
c. akomodasi,
d. restoran atau rumah makan,
e. sarana informasi dan telekomunikasi, dan komponen
“perjalanan
yang bertanggung jawab ke daerah alami sedemikian sehingga melindungi
lingkungan dan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat setempat”
“Perjalanan
dan kunjungan ke lingkungan alam yang relatif masih asli, yang
dilakukan secara bertanggungjawab, untuk menikmati dan menghargai alam
(dan segala bentuk budaya yang menyertainya),yang mendukung konservasi,
memiliki dampak yang rendah, keterlibatan sosioekonomi masyarakat setempat yang bermanfaat”
2. Teori Objek Wisata
Ada beberapa ahli yang mengemukakan beberapa teori mengenai objek-objek wisata dan daya tariknya antara lain:
•
Menurut (Middleton, 1988: 79). “The product may defined as a bundle or
package of tangible and intangible component, based on activity at
destination. The package is perceived by the tourist as an experience
available at price”
Jadi produk pariwisata dijelaskan sangat terkait
dengan aktivitas di daerah tujuan wisata (destinasi wisata), sehingga
kegiatan pariwisata akan lebih dapat berkembang / dikembangkan apabila
di suatu daerah tersebut mempunyai objek dan daya tarik wisata
•
Chafid Fandeli, 2002, Menidentifikasi potensi-potensi internal dan
eksternal yang terdapat dalam suatu objek wisata yaitu obyek wisata
alam, kondisi obyek, dan dukungan pengembangan obyek serta
fasilitas-fasilitas pelengkapnya. Selanjutnya menyebarkan
informasi-informasi mengenai objek wisata tersebut agar objek wisata
tersebut dapat dikunjungi oleh wisatawan.
• Nyoman Pendit, 1999.
Menjelaskan tentang peran suatu obyek wisata satu terhadap obyek yang
lain serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata di
suatu daerah tertentu. Objek wisata,baik itu alam maupun buatan
mempunyai peran ketergantungan antara satu sama lain,seperti sebuah
pemukiman yang indah maka di sekililing pemukiman tersebut harus
mempunyai tempat penyediaan sarana dan prasarana pariwisata agar dapat
menfasilitasi suatu perjalanan yang dilakukan oleh para wisatawan
•
Bintarto & Surastopo, 1979, dengan Menjelaskan prinsip kajian
geografi, baik itu geografi dalam perencanaan pariwisata dan
pemgembangan pariwisata serta objek-objek wisata baik itu buatan maupun
alam, dengan demikian semua objek wisata tersebut harus memerlukan semua
perlenkapan untuk menfasilitasi semua aktifitas kepariwisataan.
3. Teori Letak Geografis
Ada pun beberapa ahli yang menjelaskan mengenai letaknya suatu wilayah antara lain:
•
Nyoman Pendit, 1999; Bintarto & Surastopo, 1979, bahwa suatu
wilayah dengan memiliki Pendekatan keruangan, ekologi, dan regional
dalam Kajian unsur pola, site, aksesibilitas, dan keterkaitan dalam
kajian fenomena pariwisata
• Surastopo Hadisu-marno, 1979; mengatakan
bahwa suatu daerah perlu adanya pemgembangan data estatistik yang jelas
mengenai loaksi,total penduduk,pendapatan penduduk, luas wilayah serta
batas-batas wilayah yang dimiliki oleh objek wisata tersebut.
Home »
» letak geografi wisata baucau
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !